Cari Blog Ini

Kamis, 19 April 2012

Kewirausahaan



1.       PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA
            Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Usaha juga berarti pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Usaha dibidang perdagangan (dengan maksud mencari keuntungan) berarti perdagangan, perusahaan. Dalam bahasa Inggris istilah wirausaha dikenal dengan istilah entrepreneur. Berikut beberapa definisi Wirausaha:
1.    Richard Cantilon, Enterpreneur/ wirausaha adalah orang menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang member modal
2.    Jean Baptis Say, Enterpreneur/ wirausaha adalah pernyataan adanya pemisahan antara keuntungan entrepreneur dan keuntungan untuk pemilik modal
3.    Bedeau, Wirausaha adalah orang yang menanggung resiko, yang merencanakan supervisi, mengorganisasi dan memiliki.
4.    Francis Walker, Enterpreneur digunakan untuk membedakan antara orang yang menyediakan modal dan menerima bunga dengan orang yang menerima keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha.
5.    Joseph Schumpater, Enterpreneur/ wirausaha adalah seorang innovator dan mengembangkan teknologi
6.    David Mc Clelland, Enterpreneur / wirausaha adalah seorang yang enerjik dan membatasi resiko .
            Wirausaha adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berkarir di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas dan merdeka secara lahir dan batin.
Kewirausahaan adalah merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
Wirausahawan adalah orang-orang yang terampil memanfaatkan peluang-peluang di dalam mengembangkan bidang usahanya dengan tujuan keuntungan yang sesuai dengan rencananya.
Pada dasarnya di dalam pembangunan sekarang ini semua orang warga negara Indonesia dituntut untuk memiliki kiwa kewirausahaan. Sebenarnya kita semua adalah merupakan wirausaha yang baik dalam arti mampu berdiri sendiri dalam menjalakan usahanya. Pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negara. Maka dari itu seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki jiwa semangat kewirausahaan berdasarkan norma-norma yang sudah ditentukan.
Keberhasilan untuk menjalani hidup mandiri dalam wirausaha harus berdasarkan kepada hal-hal sebagai berikut :
Bebas dari perasaan takut, cemas dan bela diri di dalam berusaha disiplin dan berkepribadian yang kuat di dalam menjalankan usahanya bekerja dan berusaha dengan tekun dan tekad yang kuat untuk maju keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri di dalam berusaha. Mempunyai bakat dan semangat tinggi yang penuh kesungguhan di dalam usaha.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri kewirausahaan yang baik adalah :
1.        Mempunyai kemampuan yang kuat untuk berusaha
2.        Selalu beriman dan berbuat kebaikan
3.        Percaya kepada keyakinan terhadap diri sendiri untuk maju
4.        Bertanggung jawab atas kemampuan dan kemajuan dalam bidang usahanya
5.        Dapat bernegosiasi dengan mitra untuk memajukan bidang usahanya
6.        Berinisiatif, kreatif, dan disiplin terhadap kegiatan usahanya
         
2.       WIRAUSAHA DAN LAPANGAN PEKERJAAN
       Lapangan pekerjaan setiap tahun akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Perkembangan penduduk harus diikuti oleh tersedianya lapangan pekerjaan baru. Keseimbangan antara arus pencari pekerjaan dengan arus pencipta pekerjaan akan dapat mengatasi pengangguran.
       Oleh sebab itu seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan dan keahlian usaha harus dapat :
§  Merencanakan perusahaan
§  Mendirikan perusahaan

a.        Merencanakan Perusahaan
Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah memperoleh laba, menjaga kelangsungan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang atau dalam waktu tidak terbatas. Dengan demikian, orang mendirikan perusahaan alasan utamanya adalah untuk mendapatkan laba. Tujuan utama yang dicapai dengan cara melakukan kegiatan. Menyediakan barang/ produk atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara efisien dan efektif maka kegiatan perusahaan perlu dikelola. Pengelolaan perusahaan, apakah itu perusahaan kecil, menengah atau pun besar memerlukan proses yang kita kenal dengan proses managemen. Seorang wirausaha/ manager pimpinan perusahaan akan menjalankan fungsi manajemen atau kegiatan yang saling terkait satu sama lain, yaitu :
ü Perencanaan (Planning)
ü Pengorganisasian (Organizing)
ü Pengadaan Staff (Staffing)
ü Pengarahan (Directing)
ü Pengawasan (Controlling)
Dalam rangka proses manajemen perencanaan menempati posisi yang sangat dan menentukan, karena berkaitan dengan pengambilan keputusan terutama mengenai sasaran yang akan dicapai dan perumusan kebijaksanaan dengan memperhatikan keadaan serta kesempatan dan hambatan yang dihadapi.
Oleh karena itu, perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan di dalam menetapkan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain dari pada fungsi manajemen yang telah disebutkan di atas, untuk mengelola sebuah perusahaan yang sekecil apapun tidak lepas dari unsur manajemen yaitu :
·         Sumber daya manusia yang baik (man)
·         Sumber dana yang mencukupi (money)
·         Peralatan dan mesin yang tepat guna (machine)
·         Cara kerja yang efektif (methode)
·         Pasar dan langganan yang setia (markets)
Sebuah produk yang baik barang maupun jasa yang dihasilkan oleh pengusaha kecil tidak lepas dari kelima unsur tersebut. Man atau manusia sebagai    unsur utama dari suatu perusahaan. Haruslah mampu mengelola usaha yang dijalankannya.
Kemampuan seorang pengusaha meliputi :
Ø  Pengalaman bisnis sederhana
Bagaimanapun, setiap pengusaha kecil telah mempunyai pengalaman suka dan duka betapa enak dan susahnya berusaha dalam situasi yang terus berubah.
Ø  Tidak birokrasi dan mandiri
Karena dari naturnya (asal usulnya) perusahaan kecil kebanyakan one man show (pemain tunggal atau bersama beberapa orang pembantu) maka segala prosedur keputusan dilakukan dengan cepat dan mungkin tepat. Biasanya tidak ada rapat atau konsultasi dalam hal pembelian, penjualan, penanaman modal, pengangkatan karyawan ataupun pemberhentian karyawan.
Ø  Cepat tanggap dan fleksibel
Biasanya pengusaha kecil sangat cepat mendeteksi perusahaan atau perkembangan situasi di sekelilingnya. Kehidupan pengusaha kecil yang relatif dinamis dan terus menerus berhubungan dengan penjual dan pembeli biasanya memudahkan mereka untuk cepat tanggap terhadap situasi dan mengambil langkah-langkah yang perlu. Mereka juga sangat tanggap dan fleksibel terhadap barang-barang yang cepat laku dan atau barang baru.
Ø  Cukup dinamis dan ulet
Pengusaha kecil cukup dinamis menanggapi perkembangan suplay dan selera pembeli. Memang tampaknya mereka seakan menyesuaikan saja terhadap perkembangan yang ada tetapi berkat pengalaman di dalam bisnis mereka sangat cepat menyesuaikan diri dengan perkembanga keadaan.

Unsur-unsur permodalan, peralatan, cara kerja, dan pemasaran adalah unsur yang tidak terpisahkan dari keberhasilan sebuah perusahaan. Perusahaan yang baik banyak bergantung pada keberhasilan pengusaha pengelola unsur-unsur tersebut.

b.       Mendirikan usaha
Usaha adalah setiap aktivitas yang berkesinambungan dalam mengelola sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan dijual untuk mendapatkan keuntungan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan usaha mencakup :
1.      Aktifitas yang berkesinambungan
2.      Pengelolaan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa
3.      Penjualan hasil kegiatan untuk memperoleh keuntungan
Sebagai wadah kegiatan di atas pendidikan, perusahaan yang baik secara ekonomis maupun yuridis sehingga diakui eksistensinya.
Apabila seseorang akan mendirikan perusahaan maka selalu muncul beberapa permasalahan yang harus dipecahkan. Masalah-masalah tersebut antara lain :
v  Bidang Usaha
v  Teknik Produksi
v  Letak Perusahaan
v  Pemasaran Hasil Usaha
v  Pembiayaan

1.     Bidang Usaha
            Bidang Usaha merupakan masalah pertama yang harus ditetapkan oleh pendiri perusahaan. Hal ini akan dituangkan dalam akte pendirian usaha. Walaupun dalam akte disebutkan banyak bidang usaha namun usaha utama penting dipikirkan terlebih dahulu.

2.     Teknik Produksi / Usaha
Teknik produksi perlu dikuasai oleh pendiri atau paling tidak pendiri mempunyai tenaga yang menguasai teknik produksi / operasi perusahaan yang akan didirikan. Selain itu sejalan dengan proses pendirian perlu disiapkan :
a.       Perencanaan
-                  Produksi / Operasi
-                  Tata letak fasilitas produksi / Operasi
b.      Sistem Pengendalian
-                  Produksi / Operasi
-                  Tenaga kerja
-                  Biaya produksi dan analisa biaya

3.     Letak Perusahaan
            Pemilihan lokasi perusahaan berkaitan erat dengan pengadaan bahan mentah dan material, tenaga kerja, kemungkinan perluasan perusahaan, energi, pembuangan limbah, serta kemudahan dengan fasilitas-fasilitas  penunjang produksi lainnya.

4.     Bentuk Perusahaan
             Masalah pemilihan bentuk perusahaan harus ditetapkan pada saat      perusahaan akan didirikan atau akan memulai operasinya. Dalam hal ini   terdapat beberapa pertimbangan apabila hendak memilih bentuk        perusahaan. Pertimbangan tersebut antara lain menyangkut :
a.       Jenis usaha (Jasa, Industri, Perdagangan, dan lain-lain)
b.      Jumlah modal dan kemungkinan menambah modal
c.       Pembagian laba
d.      Tanggung jawab terhadap perusahaan dan resiko usaha
e.       Prinsip-prinsip pengawasan dan sebagainya
                        Berdasarkan pertimbangan tersebut maka alternatif bentuk     perusahaan dapat dipilih dari alternatif di bawah ini :
-                  Perusahaan Perseorangan
-                  Firma (Fa)
-                  Perseroan Terbatas (PT)
-                  Perseroan Komanditer (CV)
-                  Koperasi
                
5.     Pemasaran Hasil Usaha
                        Setiap perusahaan didirikan untuk menghasilkan barang / jasa untuk             dijual guna memperoleh keuntungan. Sehubungan dengan ini maka pasar             hasil produksi dari perusahaan yang akan didirikan harus sudah             diperkirakan adanya.
                        Seorang pengusaha yang melalaikan atau mengabaikan usaha memperkirakan kemungkinan berapa besar/luasnya pasar/penjualan dari        usaha yang akan didirikan akan mengalami kesulitan di masa yang akan         datang.

6.     Pembiayaan
            Persoalan pembiayaan perusahaan ini akan timbul sejak perusahaan akan didirikan karena telah dihadapi persoalan dana investasi dan pengelolaannya yang mencakup sumber daya yang dipilih kebutuhan dan segalanya.

3.       ETIKA WIRAUSAHA
          Etika usaha adalah prinsip-prinsip yang sistematis berhubungan dengan tindakan moral yang benar dan berisi ketentuan-ketentuan serta nilai-nilai yang dapat digunakan di dalam kehidupan sehari-hari.
          Di dalam kehidupan bidang usaha atau dunia bisnis, seorang wirausaha dalam menjalankan tugasnya, memerlukan bantuan para wirausaha yang lainnya atau bantuan dari pihak pemerintah serta badan-badan usaha lainnya.
          Oleh karena itu, para wirausaha harus menunjukan tingkah laku yang baik, sopan santun, tolong menolong, tenggang rasa, hormat menghormati satu sama lainnya. Masalah sopan santun, tolong menolong dan tata krama dalam berwirausaha itu merupakan itu merupakan etika wirausaha.
          Dengan demikian, etika berwirausaha adalah prinsip-prinsip atau pandangan-pandangan dalam kegiatan bidang wirausaha untuk mencapai suatu tujuan serta melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan usaha sehari-hari.
          Dengan perkataan lain Etika Wirausaha adalah merupakan adat sopan santun, adat kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku dilingkungan kewirausahaan. Oleh karena itu diharapkan seorang wirausaha harus mempunyai :
a.       Rasa kesusilaan atau budi pekerti yang baik
b.      Rasa sopan santun dalam segi kehidupan berwirausaha
c.       Tatakrama didalam segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha
d.      Mempunyai tanggung jawab pada usahanya
e.       Bersikap jujur dan benar sesuai dengan profesi usahanya
Adapun kegiatan penerapan Etika Wirausaha di dalam kewirausahaan, diantaranya :
a.       Dalam Bidang Perdagangan
         Seorang wirausaha disini melakukan kegiatan dalam bidang perdagangan. Perdagangan adalah kegiatan jual beli dengan tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan. Pelaksanaan kegiatan perdagangan yang baik adalah yang berdasarkan etika wirausaha. Seorang wirausaha dalam perdagangan disini harus berpegang teguh pada suatu nilai atau prinsip-prinsip aturan cara berdagang yang baik dan benar.
b.       Dalam Bidang Industri
         Industri adalah kegiatan memproduksi atau menghasilkan barang-barang yang nilainya bisa berguna, bermanfaat untuk kepentingan para konsumen. Agar barang-barang yang diproduksi itu dapat memuaskan para konsumen, maka seorang wirausaha di dalam usahanya harus berdasarkan pada etika wirausaha. Seorang wirausaha di dalam memproduksi barang itu, jangan merugikan para konsumen, misalnya barang yang mutunya jelek dinyatakan baik, barak yang warnyanya luntur dinyatakan tidak luntur.
c.       Dalam Bidang Jasa
         Jasa adalah kegiatan menyediakan jasa-jasa yang dibutuhkan para konsumen. Misalnya usaha jasa perhotelan, rumah makan, asuransi, perbengkelan, pergudangan, periklanan dan lain sebagainya. Seorang wirausaha dalam bidang jasa ini pun harus berdasarkan etika wirausaha yaitu harus dapat memuaskan para konsumen.

Dari penjelasan di atas akan tampak permasalahan didalam dunia wirausahadan liku-likunya. Jika kegiatan usaha dilaksanakan tanpa aturan etika wirausaha serta tanpa adanya suatu perencanaan yang matang maka akibatnya akan mengalami kegagalan. Untuk menjamin keselarasan dalam berwirausaha sangat dibutuhkan norma-norma, patokan-patokan yang sudah ditentukan, yaitu dalam etika wirausaha.

4.       ETOS KERJA DAN PROFESIONALISME
          Ledakan perkembangan penduduk harus kita hadapi dengan menciptakan lapangan kerja baru. Untuk itu semangat jiwa kewirausahaan harus dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan bangsa dan negara. Sifat dan sikap mental para wirausaha akan ditentukan oleh kesanggupannya untuk terus menerus mengikuti dan menyesuaikan lapangan pekerjaan dan perkembangan teknologi.
          Para wirausaha harus bertanggung jawab atas perkembangan penduduk berikut lapangan pekerjaannya. Banyak orang yang mau menjadi wirausaha baru yang mandiri atau bersama-sama dengan beberapa teman atau keluarganya.
          Jika anda menjadi wirausaha dengan menggunakan modal semangat etos kerja yang tinggi serta dengan profesionalisme yang tinggi pula, maka anda akan merasa :
a.         Menjadi bos
b.         Bekerja kapan saja tidak terikat pada patokan jam kerja
c.          Memperoleh banyak keuntungan
d.         Meningkatkan kegiatan usahanya atau bisnisnya
e.         Meningkatkan produktifitas
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan usaha atau bisnis anda itu berantakan serta harapan-harapan tidak tercapai yaitu :
a.       Anda akan bekerja sangat panjang melebihi jam kerja
b.      Anda tidak berhasil menjadi orang kaya
c.       Usaha anda atau bisnis anda tidak tumbuh pesat secara wajar
     Jika anda mengalami kegagalan di dalam berwirausaha seperti yang diharapkan di atas kesalahannya terletak pada :
Ø  Kondisi Fisik Mental
Ø  Dukungan Keluarga
Ø  Penyesuaian dengan Karir Wirausaha
Ø  Peranan Keuangan

5.       NEGOSIASI DALAM BERWIRAUSAHA
          Negosiasi adalah merupakan ujung tombak bagi keberhasilan di dalam berwirausaha. Seorang wirausaha sebagian besar waktunya digunakan untuk bernegosiasi dengan mitra usahanya. Oleh sebab itu, para wirausahawan perlu meningkatkan dan merumuskan tentang bagaimana cara untuk memenangkan suatu negosiasi di dalam kegiatan bisnisnya.
          Beberapa taktik cara bernegosiasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan serta dipraktekan seorang wirausahawan, antara lain :
1)     Persediaan terbatas
Seorang wirausaha didalam taktik negosiasi disini, selalu menyebutkan persediaan barang dagangnya terbatas karena berlaku keras. Dengan demikian ada kesan jika pembeli/ mitra bisnisnya kalau tidak segera menyetujui bisnisnya, maka akan menyesal karena nantinya akan kehabisan barang.
2)     Uang tipuan
Taktik negosiasi ini adalah menaikan harga barang dagangan dengan presentase dan dengan nilai uang riilnya. Misalnya untuk harga Rp. 50.000,- mitra bisnis meminta penurunan 10% s/d 15 % saja sudah menguntungkan.
3)     Melihat catatan
Seorang wirausaha akan menggunakan catatan bisnisnya yang dibuat-buat. Dengan menunjukan catatan bisnisnya, maka mitra bisnisnya akan menerima persyaratan yang diajukannya.
4)     Pura-pura tidak cocok
Di dalam negosiasi pura-pura tidak cocok, misalnya barang dagangan dari mitra bisnis dikatakan ada yang cacat, mutunya jelek dan lain sebagainya, maka mitra bisnis akan menurunkan syarat-syarat penawarannya.
5)     Lebih serius
Seorang wirausaha yang menerapkan negosiasi ini akan menganggap bahwa penawaran yang diajukan kepada mitra bisnisnya hanya main-main. Akan tetapi selanjutnya di dalam negosiasi ini lebih serius.
Disamping 5 taktik negosiasi yang dijelaskan di atas, masih banyak lagi negosiasi yang dijalankan oleh seorang wirausaha.
Dengan adanya negosiasi yang tepat dan penuh kreatif dan inisiatif berarti akan memperkaya perusahaannya dan meningkatkan keuntungan yang memuaskan. Memperbanyak negosiasi di dalam berwirausaha sangat penting sekali agar perusahaan dapat mempertahanakan kelangsungan hidupnya serta memperoleh suatu keuntungan.


 PASAR DAN PEMASARAN

1.       PENGERTIAN
Sebelum orang mengenal pasar, pada mulanya orang-orang menghasilkan barang hanya untuk memenuhi keperluan sendiri. Tingkat peradaban-peradaban maju tidak mungkin semua keperluan dihasilkan sendiri. Mulailah timbul usaha untuk menghasilkan barang tertentu dan ditukarkan dengan barang lain. Tukar menukar antara barang dengan barang bertambah maju dan pertukaran tersebut terjadi pada tempat pertemuan yang disebut pasar. Jadi yang dimaksud dengan Pasar adalah merupakan arena atau tempat pertukaran dalam bentuk fisik atau sebagai tempat berkumpulnya atau bertemunya para penjual dan pembeli yang memungkinkan terlaksananya pertukaran atau transaksi.

2.       BENTUK PASAR
     Bentuk pasar pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa macam :
A.   Ditinjau dari barang yang diperdagangkan dan cara penyerahan barang-barang kepada pembeli dan pembayaran kepada penjua,l yaitu :
-          Pasar Konkret/nyata : adalah yang menjual barang-barang yang sudah tersedia, pembeli dan penjual langsung mengadakan transaksi, tawar menawar, jika terjadi jual beli maka barang langsung diserahkan, contoh :
pasar harian.
-          Pasar Abstrak : yaitu barang-barang yang akan dijual tidak tersedia di pasar. Jual beli dilakukan berdasarkan contoh (monster). Barang-barang disimpan di gudang, jika terjadi transaksi jual beli maka barang diserahkan sesuai dengan contoh/monster. Contoh : pasar teh, pasar gandum, pasar tembakau, dan lain sebagainya.
B.      Ditinjau dari hubungan pihak pembeli dan penjual terdiri dari :
-          Pasar Persaingan Bebas : terjadi bilamana pihak pembeli dan penjual mengadakan persaingan. Harga barang dalam pasar akan terbentuk menurut keseimbangan banyaknya permintaan dan penawaran. Kalau pihak permintaan melebihi penawaran maka harga akan naik, sebaliknya kalau pihak penawaran lebih tinggi maka harga akan turun.

-          Pasar Monopoli : terjadi bilamana seorang penjual menguasai pasar sehingga dapat mempengaruhi penetapan harga pasar, Contoh : Perusahaan jawatan kereta api memonopoli hubungan darat dan sebagainya.
-          Pasar Persaingan Tak Sempurna : adalah suatu pasar dimana terdapat sekelompok orang yang menjual barang-barang yang sejenis tetapi ada perbedaan-perbedaan hasil (product differentation), contoh : pasar sepeda motor yang masing-masing memakai merek.
-          Pasar Terpimpin (Pasar yang Diawasi Pemerintah) : adalah pasar yang banyak campur tangan pemerintah dalam kehidupan ekonomi dengan maksud untuk melindungi kepentingan masyarakat banyak/lemah dari kekuasaan hukum kapital. Dalam mengawasi perekonomian pemerintah mengadakan tindakan-tindakan sebagai berikut :
a)     Mengatur distribusi, agar penyaluran barang merata.
b)     Melarang penimbunan-penimbunan barang dan melarang spekulan membeli secara besar-besaran.
c)      Menetapkan harga maksimum barang-barang subtitusinya dan barang-barang sebagai bahan dasar produksi, barang-barang yang dikeluarkan di kenakan ketetapan harga.

3.       RUANG LINGKUP ANALISIS PASAR
          Secara umum ruang lingkup analisis pasar ini mencakup tentang :
a.                   Barang dan jasa yang dipasarkan meliputi : jenis dan sifat barang, kuantitas dan kualitas barang, warna dan ukuran barang, merek dan harga barang, desain dan model barang, barang-barang industri dan konsumsi.
b.                   Tujuan analisis pasar : untuk mengetahui siapa memakai dan menggunakan barang dan jasa, apakah barang dikonsumsi sendiri atau dijual kembali.
c.                    Letak sifat dan karakteristik pasar : untuk memudahkan melaksanakan target market, market strategi dan segmentasi pasar.
d.                   Organisasi pembelian : untuk mengetahui dari siapa pembelian barang dilakukan, dimana pembelian dilaksanakan, bilamana pembelian dilakukan, berapa harga barang tersebut, berapa banyaknya barang yang akan dibeli, bagaimana persyaratan di dalam pembelian barang tersebut dan bagaimana cara membelinya.
e.                   Perkembangan pembelian : untuk mengetahui bagaimana perkembangan harga barang, bagaimana persediaan barangnya, bagaimana keadaan persaingannya, bagaimana keadaan permintaan dan penawaranya.
f.                     Saingan perusahaan : untuk mengetahui keadaan persaingannya, apakah ada saingan yang melakukan tindakan yang mengejutkan atau adakah saingan yang tidak sehat di dalam penjualan produknya.
g.                   Pola pembelian : untuk mengetahui dan mengkaji kebutuhan dan keinginan, serta pola pembeliannya.

         PROMOSI HASIL USAHA

1.       PENGERTIAN
Sebelum kita membicarakan pengertian promosi, alangkah baiknya kita mengetahui lebih dahulu penyebab timbulnya promosi. Jika perusahaan memproduksi barang-barang terlampau banyak, akibatnya selain over produksi, perusahaan tersebut tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adapun untuk menghubungkan kepentingan perusahaan tersebut dengan para konsumen adalah dengan adanya promosi. Promosi itu adalah merupakan kegiatan dalam bidang pemasaran dan jasa dengan tujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan omset pemasaran dan penjualan barang dan jasa, dengan perkataan lain, Promosi itu adalah salah satu cara untuk memperkenalkan barang dan jasa atau gagasan yang dapat dibiayai oleh sponsor dalam rangka menarik calon konsumen/pembelian, agar mereka mau melakukan pembelian.

2.       BENTUK-BENTUK PROMOSI
Adapun promosi yang menggunakan bauran atau kombinasi yang paling baik adalah :
a.         Advertensi : adalah suatu bentuk penyajian gagasan barang dan jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat personal. Sedangkan, media yang digunakannya dapat saja majalah, surat kabar radio, televisi dan sebagainya.
b.        Personal Selling : adalah suatu bentuk penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon konsumen/pembeli dengan tujuan meningkatkan terwujudnya penjualan barang dan jasa. Dalam personal selling akan terjadi interaksi langsung antara pembeli dengan penjual.
c.         Promosi penjualan : adalah merupakan segala macam pemasaran selain personal selling, advertensi dan publisitas untuk merangsang pembelian barang juga jasa dari perusahaan yang bersangkutan.
d.        Publisitas : adalah merupakan usaha perusahaan untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara personal yang bersifat komersial.

3.       KEUNTUNGAN PROMOSI
Adapun keuntungan dengan adanya promosi bagi perusahaan atau bagi pengelola usaha adalah sebagai berikut :
a.         Dapat meningkatkan omset pemasaran dan omset penjualan barang dan jasa.
b.         Dapat memperpendek piutang-piutang yang diberikan perusahaan
c.     Dapat mengingatkan para konsumen tentang adanya barang-barang yang dibutuhkan dan yang akan dibeli
d.         Dapat membentuk product motives dan pratonage motives
e.         Dapat meningkatkan barang-barang perusahaan menjadi terkenal
f.           Dapat meningkatkan produksi barang yang bersangkutan
g.         Dapat meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan
h.         Dapat memutarkan modal perusahaan menjadi lebih cepat

4.       SASARAN PROMOSI
Adapun yang menjadi sasaran promosi adalah sebagai berikut :
a)                  Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli barang dan jasa
b)                 Para pemakai barang dan jasa pada waktu sekarang
c)                  Para langganan setia membeli barang dan jasa
d)                 Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan barang dan jasa
e)                  Para pesaing dan para pedagang besar maupun kecil
f)                   Pemerintah yang memerlukan barang dan jasa
g)                  Mereka yang mempunyai kekuasaan di dalam organisasi

5.       KEMASAN/LOGO/LABEL USAHA
Didalam dunia bisnis kemasan itu turut serta menetukan keberhasilan dalam pengelolaan usaha. Pada zaman sekarang kemasan mempunyai arti yang sangat penting, karena kemasan tidak digunakan sbagai pelindung isinya, tetapi digunakan untuk memuaskan para konsumen, serta merupakan alat promosi, atau alat advertensi.
Kemasan adalah kegiatan penempatan produk ke dalam suatu wadah, tempat isi yang dilakukan produsen atau pemasaran penjual.

Kemasan itu adalah merupakan alat yang sangat ampuh untuk meningkatkan omset pemasaran dan penjualan produk dan jasa. Oleh karena itu, kemasan harus memenuhi persyaratan tertentu antara lain :
a.         Kemasan harus dapat melindungi isi produk
b.         Kemasan harus praktis dan dinamis
c.          Kemasan harus menarik para konsumen / pembeli
d.         Kemasan harus sesuai dengan selera konsumen / pembeli
e.         Kemasan harus mempunyai citra asfe
f.           Kemasan harus dapat menjadi sebagai alat promosi dan advertensi
Selain kemasan, logo dan label juga adalah merupakan alat promosi dan advertensi yang paling baik. Logo adalah merupakan ciri khusus berupa gambar atau simbol yang dipakai oleh perusahaan yang bersangkutan atau dengan perkataan lain logo itu adalah bagian dari lambang atau simbol sebuah produksi yang membawa informasi tentang produksi, logo itu adalah merupakan etiket kertas yang ditempelkan pada kemasan produk sebagai alat promosi.
Adapun persyaratan untuk membuat logo produk perusahaan adalah sebagai berikut :
a)   Gambar atau simbol harus menarik
b)  Warnanya harus baik dan kontras,
c)   Desainnya harus disenangi konsumen,
d)  Simbolnya harus mudah dipahami konsumen,
e)   Simbolnya harus ada hubungannya dengan produk.
Label produk biasanya dapat diklasifikasikan dalam merek, tingkatan atau deskriftif. Label produk selalu dilekatkan pada kemasan dibawa logo atau diatas produk perusahaan yang bersangkutan.
Pemberian label yang baik untuk suatu produk adalah harus yang memiliki daya tarik tersendiri. Ada 4 (empat) macam label yang dibuat oleh perusahaan, yaitu :
a.    Informative label, adalah label yang memuat keterangan produk secara lengkap
b.    Descritive label, adalah label yang memuat keterangan mengenai isi, ukuran warna, penggunaan produk dan lain sebagainya. Contohnya label pada kemasan obat-obatan
c.     Brand label, adalah label yang semata-mata mencantumkan nama pabrik atau nama produk
d.    Grade label, adalah label yang memuat keterangan atau penjelasan produk secara garis besarnya saja

6.       BAZAAR DAN PAMERAN HASIL USAHA
Bazaar dan pameran meliputi berbagai jenis barang yang ditentukan oleh aspek-aspek yang dicakupnya.
A.        Berdasarkan jenisnya
1)     Bazaar dan Pameran Produk
Pada bazaar dan pameran jenis ini dipertunjukan produk-produk yang umumnya berbentuk asli, misalnya pameran mobil, alat-alat komunikasi elektronik, buku, lukisan, dan lain sebagainya. Tujuan bazaar dan pameran jenis ini adalah untuk memperkenalkan berbagai produk kepada masyarakat konsumen sehingga mereka  mengetahui dan termotivasi untuk dapat membeli produk-produk perusahaan tersebut.
2)     Bazaar dan Pameran Kegiatan
Dalam jenis bazaar dan pameran ini, terdapat berbagai produk perusahaan akan tetapi yang dipamerkan adalah proses pembuatan produk selain dipromosikan juga produknya.
B.        Berdasarkan sifatnya
1)     Bazaar dan pameran khusus
Bazaar dan pameran yang sifat khususnya ini adalah yang diselenggarakan secara khusus oleh suatu perusahaan tertentu
2)     Bazaar dan pameran bersama
Bazaardan pameran bersama sering diselenggarakan untuk menghemat biaya, karena bazar dan pameran ini dikelola oleh beberapa perusahaan dalam bidang usaha dan tujuan yang sama
3)     Bazaar dan pameran umum

  1. KEWIRAUSAHAAN

1.       PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI WIRAUSAHA
            Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Usaha juga berarti pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Usaha dibidang perdagangan (dengan maksud mencari keuntungan) berarti perdagangan, perusahaan. Dalam bahasa Inggris istilah wirausaha dikenal dengan istilah entrepreneur. Berikut beberapa definisi Wirausaha:
1.    Richard Cantilon, Enterpreneur/ wirausaha adalah orang menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang member modal
2.    Jean Baptis Say, Enterpreneur/ wirausaha adalah pernyataan adanya pemisahan antara keuntungan entrepreneur dan keuntungan untuk pemilik modal
3.    Bedeau, Wirausaha adalah orang yang menanggung resiko, yang merencanakan supervisi, mengorganisasi dan memiliki.
4.    Francis Walker, Enterpreneur digunakan untuk membedakan antara orang yang menyediakan modal dan menerima bunga dengan orang yang menerima keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha.
5.    Joseph Schumpater, Enterpreneur/ wirausaha adalah seorang innovator dan mengembangkan teknologi
6.    David Mc Clelland, Enterpreneur / wirausaha adalah seorang yang enerjik dan membatasi resiko .
            Wirausaha adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berkarir di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas dan merdeka secara lahir dan batin.
Kewirausahaan adalah merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
Wirausahawan adalah orang-orang yang terampil memanfaatkan peluang-peluang di dalam mengembangkan bidang usahanya dengan tujuan keuntungan yang sesuai dengan rencananya.
Pada dasarnya di dalam pembangunan sekarang ini semua orang warga negara Indonesia dituntut untuk memiliki kiwa kewirausahaan. Sebenarnya kita semua adalah merupakan wirausaha yang baik dalam arti mampu berdiri sendiri dalam menjalakan usahanya. Pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negara. Maka dari itu seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki jiwa semangat kewirausahaan berdasarkan norma-norma yang sudah ditentukan.
Keberhasilan untuk menjalani hidup mandiri dalam wirausaha harus berdasarkan kepada hal-hal sebagai berikut :
Bebas dari perasaan takut, cemas dan bela diri di dalam berusaha disiplin dan berkepribadian yang kuat di dalam menjalankan usahanya bekerja dan berusaha dengan tekun dan tekad yang kuat untuk maju keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri di dalam berusaha. Mempunyai bakat dan semangat tinggi yang penuh kesungguhan di dalam usaha.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri kewirausahaan yang baik adalah :
1.        Mempunyai kemampuan yang kuat untuk berusaha
2.        Selalu beriman dan berbuat kebaikan
3.        Percaya kepada keyakinan terhadap diri sendiri untuk maju
4.        Bertanggung jawab atas kemampuan dan kemajuan dalam bidang usahanya
5.        Dapat bernegosiasi dengan mitra untuk memajukan bidang usahanya
6.        Berinisiatif, kreatif, dan disiplin terhadap kegiatan usahanya
         
2.       WIRAUSAHA DAN LAPANGAN PEKERJAAN
       Lapangan pekerjaan setiap tahun akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Perkembangan penduduk harus diikuti oleh tersedianya lapangan pekerjaan baru. Keseimbangan antara arus pencari pekerjaan dengan arus pencipta pekerjaan akan dapat mengatasi pengangguran.
       Oleh sebab itu seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan dan keahlian usaha harus dapat :
§  Merencanakan perusahaan
§  Mendirikan perusahaan

a.        Merencanakan Perusahaan
Tujuan utama perusahaan pada dasarnya adalah memperoleh laba, menjaga kelangsungan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang atau dalam waktu tidak terbatas. Dengan demikian, orang mendirikan perusahaan alasan utamanya adalah untuk mendapatkan laba. Tujuan utama yang dicapai dengan cara melakukan kegiatan. Menyediakan barang/ produk atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara efisien dan efektif maka kegiatan perusahaan perlu dikelola. Pengelolaan perusahaan, apakah itu perusahaan kecil, menengah atau pun besar memerlukan proses yang kita kenal dengan proses managemen. Seorang wirausaha/ manager pimpinan perusahaan akan menjalankan fungsi manajemen atau kegiatan yang saling terkait satu sama lain, yaitu :
ü Perencanaan (Planning)
ü Pengorganisasian (Organizing)
ü Pengadaan Staff (Staffing)
ü Pengarahan (Directing)
ü Pengawasan (Controlling)
Dalam rangka proses manajemen perencanaan menempati posisi yang sangat dan menentukan, karena berkaitan dengan pengambilan keputusan terutama mengenai sasaran yang akan dicapai dan perumusan kebijaksanaan dengan memperhatikan keadaan serta kesempatan dan hambatan yang dihadapi.
Oleh karena itu, perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan di dalam menetapkan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Selain dari pada fungsi manajemen yang telah disebutkan di atas, untuk mengelola sebuah perusahaan yang sekecil apapun tidak lepas dari unsur manajemen yaitu :
·         Sumber daya manusia yang baik (man)
·         Sumber dana yang mencukupi (money)
·         Peralatan dan mesin yang tepat guna (machine)
·         Cara kerja yang efektif (methode)
·         Pasar dan langganan yang setia (markets)
Sebuah produk yang baik barang maupun jasa yang dihasilkan oleh pengusaha kecil tidak lepas dari kelima unsur tersebut. Man atau manusia sebagai    unsur utama dari suatu perusahaan. Haruslah mampu mengelola usaha yang dijalankannya.
Kemampuan seorang pengusaha meliputi :
Ø  Pengalaman bisnis sederhana
Bagaimanapun, setiap pengusaha kecil telah mempunyai pengalaman suka dan duka betapa enak dan susahnya berusaha dalam situasi yang terus berubah.
Ø  Tidak birokrasi dan mandiri
Karena dari naturnya (asal usulnya) perusahaan kecil kebanyakan one man show (pemain tunggal atau bersama beberapa orang pembantu) maka segala prosedur keputusan dilakukan dengan cepat dan mungkin tepat. Biasanya tidak ada rapat atau konsultasi dalam hal pembelian, penjualan, penanaman modal, pengangkatan karyawan ataupun pemberhentian karyawan.
Ø  Cepat tanggap dan fleksibel
Biasanya pengusaha kecil sangat cepat mendeteksi perusahaan atau perkembangan situasi di sekelilingnya. Kehidupan pengusaha kecil yang relatif dinamis dan terus menerus berhubungan dengan penjual dan pembeli biasanya memudahkan mereka untuk cepat tanggap terhadap situasi dan mengambil langkah-langkah yang perlu. Mereka juga sangat tanggap dan fleksibel terhadap barang-barang yang cepat laku dan atau barang baru.
Ø  Cukup dinamis dan ulet
Pengusaha kecil cukup dinamis menanggapi perkembangan suplay dan selera pembeli. Memang tampaknya mereka seakan menyesuaikan saja terhadap perkembangan yang ada tetapi berkat pengalaman di dalam bisnis mereka sangat cepat menyesuaikan diri dengan perkembanga keadaan.

Unsur-unsur permodalan, peralatan, cara kerja, dan pemasaran adalah unsur yang tidak terpisahkan dari keberhasilan sebuah perusahaan. Perusahaan yang baik banyak bergantung pada keberhasilan pengusaha pengelola unsur-unsur tersebut.

b.       Mendirikan usaha
Usaha adalah setiap aktivitas yang berkesinambungan dalam mengelola sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa yang akan dijual untuk mendapatkan keuntungan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan usaha mencakup :
1.      Aktifitas yang berkesinambungan
2.      Pengelolaan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa
3.      Penjualan hasil kegiatan untuk memperoleh keuntungan
Sebagai wadah kegiatan di atas pendidikan, perusahaan yang baik secara ekonomis maupun yuridis sehingga diakui eksistensinya.
Apabila seseorang akan mendirikan perusahaan maka selalu muncul beberapa permasalahan yang harus dipecahkan. Masalah-masalah tersebut antara lain :
v  Bidang Usaha
v  Teknik Produksi
v  Letak Perusahaan
v  Pemasaran Hasil Usaha
v  Pembiayaan

1.     Bidang Usaha
            Bidang Usaha merupakan masalah pertama yang harus ditetapkan oleh pendiri perusahaan. Hal ini akan dituangkan dalam akte pendirian usaha. Walaupun dalam akte disebutkan banyak bidang usaha namun usaha utama penting dipikirkan terlebih dahulu.

2.     Teknik Produksi / Usaha
Teknik produksi perlu dikuasai oleh pendiri atau paling tidak pendiri mempunyai tenaga yang menguasai teknik produksi / operasi perusahaan yang akan didirikan. Selain itu sejalan dengan proses pendirian perlu disiapkan :
a.       Perencanaan
-                  Produksi / Operasi
-                  Tata letak fasilitas produksi / Operasi
b.      Sistem Pengendalian
-                  Produksi / Operasi
-                  Tenaga kerja
-                  Biaya produksi dan analisa biaya

3.     Letak Perusahaan
            Pemilihan lokasi perusahaan berkaitan erat dengan pengadaan bahan mentah dan material, tenaga kerja, kemungkinan perluasan perusahaan, energi, pembuangan limbah, serta kemudahan dengan fasilitas-fasilitas  penunjang produksi lainnya.

4.     Bentuk Perusahaan
             Masalah pemilihan bentuk perusahaan harus ditetapkan pada saat      perusahaan akan didirikan atau akan memulai operasinya. Dalam hal ini   terdapat beberapa pertimbangan apabila hendak memilih bentuk        perusahaan. Pertimbangan tersebut antara lain menyangkut :
a.       Jenis usaha (Jasa, Industri, Perdagangan, dan lain-lain)
b.      Jumlah modal dan kemungkinan menambah modal
c.       Pembagian laba
d.      Tanggung jawab terhadap perusahaan dan resiko usaha
e.       Prinsip-prinsip pengawasan dan sebagainya
                        Berdasarkan pertimbangan tersebut maka alternatif bentuk     perusahaan dapat dipilih dari alternatif di bawah ini :
-                  Perusahaan Perseorangan
-                  Firma (Fa)
-                  Perseroan Terbatas (PT)
-                  Perseroan Komanditer (CV)
-                  Koperasi
                
5.     Pemasaran Hasil Usaha
                        Setiap perusahaan didirikan untuk menghasilkan barang / jasa untuk             dijual guna memperoleh keuntungan. Sehubungan dengan ini maka pasar             hasil produksi dari perusahaan yang akan didirikan harus sudah             diperkirakan adanya.
                        Seorang pengusaha yang melalaikan atau mengabaikan usaha memperkirakan kemungkinan berapa besar/luasnya pasar/penjualan dari        usaha yang akan didirikan akan mengalami kesulitan di masa yang akan         datang.

6.     Pembiayaan
            Persoalan pembiayaan perusahaan ini akan timbul sejak perusahaan akan didirikan karena telah dihadapi persoalan dana investasi dan pengelolaannya yang mencakup sumber daya yang dipilih kebutuhan dan segalanya.

3.       ETIKA WIRAUSAHA
          Etika usaha adalah prinsip-prinsip yang sistematis berhubungan dengan tindakan moral yang benar dan berisi ketentuan-ketentuan serta nilai-nilai yang dapat digunakan di dalam kehidupan sehari-hari.
          Di dalam kehidupan bidang usaha atau dunia bisnis, seorang wirausaha dalam menjalankan tugasnya, memerlukan bantuan para wirausaha yang lainnya atau bantuan dari pihak pemerintah serta badan-badan usaha lainnya.
          Oleh karena itu, para wirausaha harus menunjukan tingkah laku yang baik, sopan santun, tolong menolong, tenggang rasa, hormat menghormati satu sama lainnya. Masalah sopan santun, tolong menolong dan tata krama dalam berwirausaha itu merupakan itu merupakan etika wirausaha.
          Dengan demikian, etika berwirausaha adalah prinsip-prinsip atau pandangan-pandangan dalam kegiatan bidang wirausaha untuk mencapai suatu tujuan serta melaksanakan nilai-nilai yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan usaha sehari-hari.
          Dengan perkataan lain Etika Wirausaha adalah merupakan adat sopan santun, adat kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku dilingkungan kewirausahaan. Oleh karena itu diharapkan seorang wirausaha harus mempunyai :
a.       Rasa kesusilaan atau budi pekerti yang baik
b.      Rasa sopan santun dalam segi kehidupan berwirausaha
c.       Tatakrama didalam segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha
d.      Mempunyai tanggung jawab pada usahanya
e.       Bersikap jujur dan benar sesuai dengan profesi usahanya
Adapun kegiatan penerapan Etika Wirausaha di dalam kewirausahaan, diantaranya :
a.       Dalam Bidang Perdagangan
         Seorang wirausaha disini melakukan kegiatan dalam bidang perdagangan. Perdagangan adalah kegiatan jual beli dengan tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan. Pelaksanaan kegiatan perdagangan yang baik adalah yang berdasarkan etika wirausaha. Seorang wirausaha dalam perdagangan disini harus berpegang teguh pada suatu nilai atau prinsip-prinsip aturan cara berdagang yang baik dan benar.
b.       Dalam Bidang Industri
         Industri adalah kegiatan memproduksi atau menghasilkan barang-barang yang nilainya bisa berguna, bermanfaat untuk kepentingan para konsumen. Agar barang-barang yang diproduksi itu dapat memuaskan para konsumen, maka seorang wirausaha di dalam usahanya harus berdasarkan pada etika wirausaha. Seorang wirausaha di dalam memproduksi barang itu, jangan merugikan para konsumen, misalnya barang yang mutunya jelek dinyatakan baik, barak yang warnyanya luntur dinyatakan tidak luntur.
c.       Dalam Bidang Jasa
         Jasa adalah kegiatan menyediakan jasa-jasa yang dibutuhkan para konsumen. Misalnya usaha jasa perhotelan, rumah makan, asuransi, perbengkelan, pergudangan, periklanan dan lain sebagainya. Seorang wirausaha dalam bidang jasa ini pun harus berdasarkan etika wirausaha yaitu harus dapat memuaskan para konsumen.

Dari penjelasan di atas akan tampak permasalahan didalam dunia wirausahadan liku-likunya. Jika kegiatan usaha dilaksanakan tanpa aturan etika wirausaha serta tanpa adanya suatu perencanaan yang matang maka akibatnya akan mengalami kegagalan. Untuk menjamin keselarasan dalam berwirausaha sangat dibutuhkan norma-norma, patokan-patokan yang sudah ditentukan, yaitu dalam etika wirausaha.

4.       ETOS KERJA DAN PROFESIONALISME
          Ledakan perkembangan penduduk harus kita hadapi dengan menciptakan lapangan kerja baru. Untuk itu semangat jiwa kewirausahaan harus dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan bangsa dan negara. Sifat dan sikap mental para wirausaha akan ditentukan oleh kesanggupannya untuk terus menerus mengikuti dan menyesuaikan lapangan pekerjaan dan perkembangan teknologi.
          Para wirausaha harus bertanggung jawab atas perkembangan penduduk berikut lapangan pekerjaannya. Banyak orang yang mau menjadi wirausaha baru yang mandiri atau bersama-sama dengan beberapa teman atau keluarganya.
          Jika anda menjadi wirausaha dengan menggunakan modal semangat etos kerja yang tinggi serta dengan profesionalisme yang tinggi pula, maka anda akan merasa :
a.         Menjadi bos
b.         Bekerja kapan saja tidak terikat pada patokan jam kerja
c.          Memperoleh banyak keuntungan
d.         Meningkatkan kegiatan usahanya atau bisnisnya
e.         Meningkatkan produktifitas
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan usaha atau bisnis anda itu berantakan serta harapan-harapan tidak tercapai yaitu :
a.       Anda akan bekerja sangat panjang melebihi jam kerja
b.      Anda tidak berhasil menjadi orang kaya
c.       Usaha anda atau bisnis anda tidak tumbuh pesat secara wajar
     Jika anda mengalami kegagalan di dalam berwirausaha seperti yang diharapkan di atas kesalahannya terletak pada :
Ø  Kondisi Fisik Mental
Ø  Dukungan Keluarga
Ø  Penyesuaian dengan Karir Wirausaha
Ø  Peranan Keuangan

5.       NEGOSIASI DALAM BERWIRAUSAHA
          Negosiasi adalah merupakan ujung tombak bagi keberhasilan di dalam berwirausaha. Seorang wirausaha sebagian besar waktunya digunakan untuk bernegosiasi dengan mitra usahanya. Oleh sebab itu, para wirausahawan perlu meningkatkan dan merumuskan tentang bagaimana cara untuk memenangkan suatu negosiasi di dalam kegiatan bisnisnya.
          Beberapa taktik cara bernegosiasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan serta dipraktekan seorang wirausahawan, antara lain :
1)     Persediaan terbatas
Seorang wirausaha didalam taktik negosiasi disini, selalu menyebutkan persediaan barang dagangnya terbatas karena berlaku keras. Dengan demikian ada kesan jika pembeli/ mitra bisnisnya kalau tidak segera menyetujui bisnisnya, maka akan menyesal karena nantinya akan kehabisan barang.
2)     Uang tipuan
Taktik negosiasi ini adalah menaikan harga barang dagangan dengan presentase dan dengan nilai uang riilnya. Misalnya untuk harga Rp. 50.000,- mitra bisnis meminta penurunan 10% s/d 15 % saja sudah menguntungkan.
3)     Melihat catatan
Seorang wirausaha akan menggunakan catatan bisnisnya yang dibuat-buat. Dengan menunjukan catatan bisnisnya, maka mitra bisnisnya akan menerima persyaratan yang diajukannya.
4)     Pura-pura tidak cocok
Di dalam negosiasi pura-pura tidak cocok, misalnya barang dagangan dari mitra bisnis dikatakan ada yang cacat, mutunya jelek dan lain sebagainya, maka mitra bisnis akan menurunkan syarat-syarat penawarannya.
5)     Lebih serius
Seorang wirausaha yang menerapkan negosiasi ini akan menganggap bahwa penawaran yang diajukan kepada mitra bisnisnya hanya main-main. Akan tetapi selanjutnya di dalam negosiasi ini lebih serius.
Disamping 5 taktik negosiasi yang dijelaskan di atas, masih banyak lagi negosiasi yang dijalankan oleh seorang wirausaha.
Dengan adanya negosiasi yang tepat dan penuh kreatif dan inisiatif berarti akan memperkaya perusahaannya dan meningkatkan keuntungan yang memuaskan. Memperbanyak negosiasi di dalam berwirausaha sangat penting sekali agar perusahaan dapat mempertahanakan kelangsungan hidupnya serta memperoleh suatu keuntungan.


  1. PASAR DAN PEMASARAN

1.       PENGERTIAN
Sebelum orang mengenal pasar, pada mulanya orang-orang menghasilkan barang hanya untuk memenuhi keperluan sendiri. Tingkat peradaban-peradaban maju tidak mungkin semua keperluan dihasilkan sendiri. Mulailah timbul usaha untuk menghasilkan barang tertentu dan ditukarkan dengan barang lain. Tukar menukar antara barang dengan barang bertambah maju dan pertukaran tersebut terjadi pada tempat pertemuan yang disebut pasar. Jadi yang dimaksud dengan Pasar adalah merupakan arena atau tempat pertukaran dalam bentuk fisik atau sebagai tempat berkumpulnya atau bertemunya para penjual dan pembeli yang memungkinkan terlaksananya pertukaran atau transaksi.

2.       BENTUK PASAR
     Bentuk pasar pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa macam :
A.   Ditinjau dari barang yang diperdagangkan dan cara penyerahan barang-barang kepada pembeli dan pembayaran kepada penjua,l yaitu :
-          Pasar Konkret/nyata : adalah yang menjual barang-barang yang sudah tersedia, pembeli dan penjual langsung mengadakan transaksi, tawar menawar, jika terjadi jual beli maka barang langsung diserahkan, contoh :
pasar harian.
-          Pasar Abstrak : yaitu barang-barang yang akan dijual tidak tersedia di pasar. Jual beli dilakukan berdasarkan contoh (monster). Barang-barang disimpan di gudang, jika terjadi transaksi jual beli maka barang diserahkan sesuai dengan contoh/monster. Contoh : pasar teh, pasar gandum, pasar tembakau, dan lain sebagainya.
B.      Ditinjau dari hubungan pihak pembeli dan penjual terdiri dari :
-          Pasar Persaingan Bebas : terjadi bilamana pihak pembeli dan penjual mengadakan persaingan. Harga barang dalam pasar akan terbentuk menurut keseimbangan banyaknya permintaan dan penawaran. Kalau pihak permintaan melebihi penawaran maka harga akan naik, sebaliknya kalau pihak penawaran lebih tinggi maka harga akan turun.

-          Pasar Monopoli : terjadi bilamana seorang penjual menguasai pasar sehingga dapat mempengaruhi penetapan harga pasar, Contoh : Perusahaan jawatan kereta api memonopoli hubungan darat dan sebagainya.
-          Pasar Persaingan Tak Sempurna : adalah suatu pasar dimana terdapat sekelompok orang yang menjual barang-barang yang sejenis tetapi ada perbedaan-perbedaan hasil (product differentation), contoh : pasar sepeda motor yang masing-masing memakai merek.
-          Pasar Terpimpin (Pasar yang Diawasi Pemerintah) : adalah pasar yang banyak campur tangan pemerintah dalam kehidupan ekonomi dengan maksud untuk melindungi kepentingan masyarakat banyak/lemah dari kekuasaan hukum kapital. Dalam mengawasi perekonomian pemerintah mengadakan tindakan-tindakan sebagai berikut :
a)     Mengatur distribusi, agar penyaluran barang merata.
b)     Melarang penimbunan-penimbunan barang dan melarang spekulan membeli secara besar-besaran.
c)      Menetapkan harga maksimum barang-barang subtitusinya dan barang-barang sebagai bahan dasar produksi, barang-barang yang dikeluarkan di kenakan ketetapan harga.

3.       RUANG LINGKUP ANALISIS PASAR
          Secara umum ruang lingkup analisis pasar ini mencakup tentang :
a.                   Barang dan jasa yang dipasarkan meliputi : jenis dan sifat barang, kuantitas dan kualitas barang, warna dan ukuran barang, merek dan harga barang, desain dan model barang, barang-barang industri dan konsumsi.
b.                   Tujuan analisis pasar : untuk mengetahui siapa memakai dan menggunakan barang dan jasa, apakah barang dikonsumsi sendiri atau dijual kembali.
c.                    Letak sifat dan karakteristik pasar : untuk memudahkan melaksanakan target market, market strategi dan segmentasi pasar.
d.                   Organisasi pembelian : untuk mengetahui dari siapa pembelian barang dilakukan, dimana pembelian dilaksanakan, bilamana pembelian dilakukan, berapa harga barang tersebut, berapa banyaknya barang yang akan dibeli, bagaimana persyaratan di dalam pembelian barang tersebut dan bagaimana cara membelinya.
e.                   Perkembangan pembelian : untuk mengetahui bagaimana perkembangan harga barang, bagaimana persediaan barangnya, bagaimana keadaan persaingannya, bagaimana keadaan permintaan dan penawaranya.
f.                     Saingan perusahaan : untuk mengetahui keadaan persaingannya, apakah ada saingan yang melakukan tindakan yang mengejutkan atau adakah saingan yang tidak sehat di dalam penjualan produknya.
g.                   Pola pembelian : untuk mengetahui dan mengkaji kebutuhan dan keinginan, serta pola pembeliannya.

  
C.    PROMOSI HASIL USAHA

1.       PENGERTIAN
Sebelum kita membicarakan pengertian promosi, alangkah baiknya kita mengetahui lebih dahulu penyebab timbulnya promosi. Jika perusahaan memproduksi barang-barang terlampau banyak, akibatnya selain over produksi, perusahaan tersebut tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adapun untuk menghubungkan kepentingan perusahaan tersebut dengan para konsumen adalah dengan adanya promosi. Promosi itu adalah merupakan kegiatan dalam bidang pemasaran dan jasa dengan tujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan omset pemasaran dan penjualan barang dan jasa, dengan perkataan lain, Promosi itu adalah salah satu cara untuk memperkenalkan barang dan jasa atau gagasan yang dapat dibiayai oleh sponsor dalam rangka menarik calon konsumen/pembelian, agar mereka mau melakukan pembelian.

2.       BENTUK-BENTUK PROMOSI
Adapun promosi yang menggunakan bauran atau kombinasi yang paling baik adalah :
a.         Advertensi : adalah suatu bentuk penyajian gagasan barang dan jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat personal. Sedangkan, media yang digunakannya dapat saja majalah, surat kabar radio, televisi dan sebagainya.
b.        Personal Selling : adalah suatu bentuk penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon konsumen/pembeli dengan tujuan meningkatkan terwujudnya penjualan barang dan jasa. Dalam personal selling akan terjadi interaksi langsung antara pembeli dengan penjual.
c.         Promosi penjualan : adalah merupakan segala macam pemasaran selain personal selling, advertensi dan publisitas untuk merangsang pembelian barang juga jasa dari perusahaan yang bersangkutan.
d.        Publisitas : adalah merupakan usaha perusahaan untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara personal yang bersifat komersial.

3.       KEUNTUNGAN PROMOSI
Adapun keuntungan dengan adanya promosi bagi perusahaan atau bagi pengelola usaha adalah sebagai berikut :
a.         Dapat meningkatkan omset pemasaran dan omset penjualan barang dan jasa.
b.         Dapat memperpendek piutang-piutang yang diberikan perusahaan
c.     Dapat mengingatkan para konsumen tentang adanya barang-barang yang dibutuhkan dan yang akan dibeli
d.         Dapat membentuk product motives dan pratonage motives
e.         Dapat meningkatkan barang-barang perusahaan menjadi terkenal
f.           Dapat meningkatkan produksi barang yang bersangkutan
g.         Dapat meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan
h.         Dapat memutarkan modal perusahaan menjadi lebih cepat

4.       SASARAN PROMOSI
Adapun yang menjadi sasaran promosi adalah sebagai berikut :
a)                  Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli barang dan jasa
b)                 Para pemakai barang dan jasa pada waktu sekarang
c)                  Para langganan setia membeli barang dan jasa
d)                 Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan barang dan jasa
e)                  Para pesaing dan para pedagang besar maupun kecil
f)                   Pemerintah yang memerlukan barang dan jasa
g)                  Mereka yang mempunyai kekuasaan di dalam organisasi

5.       KEMASAN/LOGO/LABEL USAHA
Didalam dunia bisnis kemasan itu turut serta menetukan keberhasilan dalam pengelolaan usaha. Pada zaman sekarang kemasan mempunyai arti yang sangat penting, karena kemasan tidak digunakan sbagai pelindung isinya, tetapi digunakan untuk memuaskan para konsumen, serta merupakan alat promosi, atau alat advertensi.
Kemasan adalah kegiatan penempatan produk ke dalam suatu wadah, tempat isi yang dilakukan produsen atau pemasaran penjual.

Kemasan itu adalah merupakan alat yang sangat ampuh untuk meningkatkan omset pemasaran dan penjualan produk dan jasa. Oleh karena itu, kemasan harus memenuhi persyaratan tertentu antara lain :
a.         Kemasan harus dapat melindungi isi produk
b.         Kemasan harus praktis dan dinamis
c.          Kemasan harus menarik para konsumen / pembeli
d.         Kemasan harus sesuai dengan selera konsumen / pembeli
e.         Kemasan harus mempunyai citra asfe
f.           Kemasan harus dapat menjadi sebagai alat promosi dan advertensi
Selain kemasan, logo dan label juga adalah merupakan alat promosi dan advertensi yang paling baik. Logo adalah merupakan ciri khusus berupa gambar atau simbol yang dipakai oleh perusahaan yang bersangkutan atau dengan perkataan lain logo itu adalah bagian dari lambang atau simbol sebuah produksi yang membawa informasi tentang produksi, logo itu adalah merupakan etiket kertas yang ditempelkan pada kemasan produk sebagai alat promosi.
Adapun persyaratan untuk membuat logo produk perusahaan adalah sebagai berikut :
a)   Gambar atau simbol harus menarik
b)  Warnanya harus baik dan kontras,
c)   Desainnya harus disenangi konsumen,
d)  Simbolnya harus mudah dipahami konsumen,
e)   Simbolnya harus ada hubungannya dengan produk.
Label produk biasanya dapat diklasifikasikan dalam merek, tingkatan atau deskriftif. Label produk selalu dilekatkan pada kemasan dibawa logo atau diatas produk perusahaan yang bersangkutan.
Pemberian label yang baik untuk suatu produk adalah harus yang memiliki daya tarik tersendiri. Ada 4 (empat) macam label yang dibuat oleh perusahaan, yaitu :
a.    Informative label, adalah label yang memuat keterangan produk secara lengkap
b.    Descritive label, adalah label yang memuat keterangan mengenai isi, ukuran warna, penggunaan produk dan lain sebagainya. Contohnya label pada kemasan obat-obatan
c.     Brand label, adalah label yang semata-mata mencantumkan nama pabrik atau nama produk
d.    Grade label, adalah label yang memuat keterangan atau penjelasan produk secara garis besarnya saja

6.       BAZAAR DAN PAMERAN HASIL USAHA
Bazaar dan pameran meliputi berbagai jenis barang yang ditentukan oleh aspek-aspek yang dicakupnya.
A.        Berdasarkan jenisnya
1)     Bazaar dan Pameran Produk
Pada bazaar dan pameran jenis ini dipertunjukan produk-produk yang umumnya berbentuk asli, misalnya pameran mobil, alat-alat komunikasi elektronik, buku, lukisan, dan lain sebagainya. Tujuan bazaar dan pameran jenis ini adalah untuk memperkenalkan berbagai produk kepada masyarakat konsumen sehingga mereka  mengetahui dan termotivasi untuk dapat membeli produk-produk perusahaan tersebut.
2)     Bazaar dan Pameran Kegiatan
Dalam jenis bazaar dan pameran ini, terdapat berbagai produk perusahaan akan tetapi yang dipamerkan adalah proses pembuatan produk selain dipromosikan juga produknya.
B.        Berdasarkan sifatnya
1)     Bazaar dan pameran khusus
Bazaar dan pameran yang sifat khususnya ini adalah yang diselenggarakan secara khusus oleh suatu perusahaan tertentu
2)     Bazaar dan pameran bersama
Bazaardan pameran bersama sering diselenggarakan untuk menghemat biaya, karena bazar dan pameran ini dikelola oleh beberapa perusahaan dalam bidang usaha dan tujuan yang sama
3)     Bazaar dan pameran umum