-->
Disusun oleh :
Neva Lionitha Ibrahim
Firjayanti Tanjung
STIA BINA TARUNA GORONTALO
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Public Relation sebagai ilmu pengetahuan
masih cenderung baru bagi masyarakat kita. Public Relation atau PR
merupakan gabungan dari berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran
ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah,
psikologi, sosiologi, komunikasi, dan melalui perkembangannya
teknologi telah menjadi bagian dari Public Relation.
Saat
ini,
dapat
dikatakan
PR
sangat
menentukan
kelangsungan
hidup
perusahaan,
organisasi
atau
lembaga
karena
PR
berfungsi
untuk
menumbuhkan
relasi
baik
antar
setiap
komponen
organisasi
dan
menumbuhkan
motivasi
serta
menggiatkan
partisipasi
(hubungan
internal)
serta
mempererat
hubungan
perusahaan
dengan
masyarakat/publik
sebagai
sasaran
dari
kegiatan
PR
itu
sendiri
(hubungan
eksternal).
Dalam prakteknya memang sering dijumpai
salah pengertian tentang PR. Terkadang banyak orang sulit membedakan
antara PR dengan periklanan, pemasaran, promosi, penjualan,
propaganda dan publisitas. Secara umum, PR merupakan hal yang jauh
lebih luas daripada semua itu.
Berdasarkan
uraian
di
atas
maka
penyusun
tertarik
untuk
membahas
lebih
jauh
mengenai
hubungan
dalam
PR
serta
bagian-bagian
dari
fungsi
PR
secara
lebih
khusus
dalam
makalah
ini.
- Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari penyusunan
makalah ini yakni diantaranya :
- Memberikan pengetahuan tentang segala bentuk hubungan yang terdapat dalam PR sehingga baik penyusun maupun pembaca akan mengetahui lebih jelas mengenai bentuk-bentuk hubungan dalam PR
- Memberikan penjelasan terhadap beberapa bagian-bagian dari fungsi PR, yakni Publisitas, Public Affairs, Advertising, dan Lobbying sehingga mahasiswa maupun pembaca dapat mengetahui lebih jauh mengenai hal-hal tersebut.
- Teori dan Konsep
Seorang
public
relation
mempunyai
tugas
utama
untuk
mengkomunikasikan
segala
hal
yang
berkaitan
dengan
perusahaan,
apakah
itu
berita,
peluncuran
produk
baru,
kebijakan
perusahaan
dan
hal
lainnya
yang
harus
dikomunikasikan
baik
melalui
internal
maupun
external.
Adapun
pembagian
pengkomunikasiannya
adalah
sebagai
berikut,
Internal
:
Mengkomunikasikan
segala
informasi
mengenai
perusahaan
ke
seluruh
karyawan
dan
External
:
Berkomunikasi
dan
me-maintain
segala
hubungan
baik
dengan
pelanggan,
media,
partner,
community
relation,
hubungan
dengan
pemerintah
(government
relation),
dan
shareholder
relation.
(www.portal.cbn.net.id).
Hal
ini
akan
dibahas
lebih
lanjut
pada
bab
II
pembahasan
dalam
sub
bab
Hubungan
Internal.
Kemudian,
dalam
pelaksanaannya
PR
memiliki
beberapa
kegiatan
seperti
publisitas,
advertising,
lobbying,
public
affairs,
dll
yang
dalam
kesehariannya
masih
menimbulkan
salah
pengertian
dengan
istilah
PR.
Sebagian
orang
masih
ada
yang
beranggapan
bahwa
Public
Relation
adalah
periklanan
atau
advertising,
atau
Public
Relation
adalah
publisitas
padahal
keduanya
merupakan
hal
yang
berbeda
namun
memiliki
hubungan.
Untuk
lebih
lengkapnya
akan
dibahas
di
bab
II.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Hubungan Internal dan Eksternal dalam Public Relation
Dalam
melaksanakan
peran-peran
Public
Relation,
seorang
PR
harus
memiliki
kemampuan
berkomunikasi
yang
baik
karena
tentunya
akan
berhadapan
atau
berhubungan
dengan
berbagai
pihak
baik
pihak
internal
maupun
eksternal.
- Hubungan Internal
Hubungan
internal
adalah
bagian
khusus
dari
PR
yang
membangun
dan
mempertahankan
hubungan
baik
dan
saling
bermanfaat
antara
pihak
pimpinan
atau
manager
dengan
karyawan
di
suatu
organisasi.*1)
Sedangkan,
Publik
Internal
yakni
publik
yang
menjadi
bagian
dari
kegiatan
usaha
pada
suatu
organisasi
atau
instansi
perusahaan.
Misalnya
karyawan,
manajemen,
stakeholder,
keluarga
karyawan,
dan
sebagainya.
Adapun
contoh
dari
kegiatan
internal
perusahaan,
yaitu
membuat
Press
release,
press
conference,
Seminar,
dan
sebagainya.
*1)
- Hubungan Eksternal
Hubungan
eksternal
adalah
hubungan
yang
berlangsung
antara
pimpinan
atau
orang
maupun
kelompok
yang
mewakilinya
dengan
publik
(maasyarakat,
organisasi,
instansi
pemerintah,
pelanggan,
konsumen
dan
media
masssa)
sebagai
sasaran.
*2)
Yang
dimaksud
dengan
Public
External
adalah
publik
yang
berada
diluar
organisasi/instansi
misalnya
(pemerintah,
media
massa,
komunitas-komunitas,
dan
sebagainya)
tentunya
harus
diberikan
penerangan/informasi
untuk
dapat
membina
hubungan
baik
dan
menciptakan
keuntungan
bersama.
Sama
halnya
dengan
Public
Internal,
dimana
Publik
Eksternal
juga
harus
mampu
beradaptasi
dengan
orang-orang
yang
bersangkutan
(sifat
atau
karakter)
dari
organisasi
tersebut.
- Perbedaan Advertising dengan Public Relation
Secara
umum
advertising
atau
periklanan
adalah
usaha-usaha
penciptaan
dan
penyebaran
pesan-pesan
penjualan
yang
sepersuasif
mungkin
kepada
calon
pembeli
yang
paling
tepat
atas
suatu
poduk
berupa
barang
atau
jasa
tertentu
dengan
biaya
yang
semurah-murahnya.
(Anggoro,
2001:3).
*3)
Menurut
Scott
Cutlip
dan
Allen
Center
dalam
buku
Effective
Public
Relations,
Advertising
atau
periklanan
adalah
informasi
yang
ditempatkan
di
media
oleh
sponsor
tertentu
yang
jelas
identitasnya
yang
membayar
untuk
ruang
dan
waktu
penempatan
informasi
tersebut.
Ini
adalah
metode
terkontrol
dalam
menempatkan
pesan
di
media.
*4)
Jadi
kesimpulannya,
advertising
adalah
suatu
usaha
untuk
memberikan
informasi
serta
pesan-pesan
persuasif
mengenai
produk
penjualan
sponsor
berupa
barang
atau
jasa
tertentu
melalui
media
kepada
publik
sebagai
calon
konsumen.
Public
Relation
dan
advertising
saling
berhubungan
satu
sama
lain.
Hubungan
utama
dari
kedua
hal
tersebut
adalah
advertensi
itu
akan
berhasil,
kalau
kegiatan
public
relation
yang
diadakan
sebelumnya
itu
telah
dapat
menciptakan
pengetahuan
dan
pengertian
orang
mengenai
produk
dan
jasa
pelayanan
yang
sedang
di
promosikan
(Rachmadi,1992:30).
*5)
Yang
membedakannya
adalah
public
relation
peranannya
lebih
banyak
ke
bidang
informasi
(informing),
mendidik,
dan
menciptakan
pengertian
melalui
pengetahuan.
Sedangkan,
Advertensi
penekanannya
lebih
pada
selling
message
dengan
menggunakan
keterampilan
yang
kreatif
seperti
:
copywritting,
ilustrasi,
layout,
tpografik, scriptwritting,
dan
pembuatan
filmi
Selain itu berikut ini adalah sejumlah
perbedaan pokok antara public relation dan advertising :
- Tulisan-tulisan PR (dan berbagai bentuk atau isi dari komunikasi kreatif PR lainnya seperti jurnal-jurnal internal dan kaset video tentang organisasiya) harus sepenuhnya faktual dan informatif, tidak boleh melebih-lebihkan seperti yang bisa kita temukan dalam tulisan-tulisan iklan. Oleh karena itu, penulisan naskah PR memerlukan ketrampilan yang berbeda dari yang dituntut oleh naskah iklan.
- PR juga dipakai oleh organisasi yang tidak terlibat dalam periklanan. Sebagai contoh, pemadam kebakaran tidak mengiklankan pemadam api, namun mereka senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan PR agar seluruh masyarakat mengetahui keberadaan dan fungsinya.
- PR terutama berhubungan dengan para editor dan produser media sedangkan periklanan berhubungan dengan media sebagai penjual ruang atau siaran iklan.
- Iklan lazimnya ditujukan kepada segmen-segmen pasar tertentu pasar tertentu, sedangkan PR dialamatkan pada segenap golongan atau kelompok orang yang sangat penting bagi perusahaan atau organisasi misalnya investor atau para pekerja.
Tujuan
periklanan
adalah
penjualan
melalui
persuasi,
sedangkan
tujuan
humas
adalah
penyajian
berbagai
informasi
dan
pendidikan
atau
penyuluhan
untuk
menciptakan
saling
pemahaman.
Kegiatan
terpadu
humas
dan
periklanan
itu
sering
disebut
sebagai
“pendidikan
pasar”
(Market
education).
(Anggoro,
2001:3).
*6)
- Publisitas dalam Public Relation
Publisitas
atau
pencitraan
adalah
informasi
yang
disediakan
oleh
sumber
luar
yang
digunakan
oleh
media
karena
informasi
itu
memiliki
nilai berita.
Metode
penempatan
pesan
di
media
ini
adalah
metode
yang
tak
bisa
dikontrol
sebab
sumber
informasi
tidak
memberi
bayaran
kepada
media
untuk
pemuatan
informasi
tersebut.
*6)
Mengapa
publisitas
menjadi
bagian
dari
kegiatan
PR?
Dalam
hal
ini,
media
berita
adalah
faktor
utama
kehumasan.
Dimana
seorang
PR
atau
bahkan
tim
PR
tidak
mungkin
menyampaikan
suatu
informasi
kepada
khalayak
luas
dengan
penyampaian
secara
peorangan.
Sehingga
diperlukan
adanya
“jembatan
penghubung”
yang
bisa
menyebarkan
informasi
secara
luas
dan
menyeluruh
kepada
khalayak.
Dari
situlah
akan
tercipta
suatu
proses
komunikasi
yang
menyeluruh,
merata,
dan
efektif.
PR
disini
berperan
sebagai
pengontrol
arus
publisitas
kepada
masyarakat.
- Public Affair dan Lobbying
Public
affairs
adalah
bagian
khusus
PR
yang
membangun
dan
mempertahankan
hubungan
pemerintah
ataupun
organisasi
dengan
komunitas
lokal
dalam
rangka
mempengaruhi
kebijakan
publik.
*7)
Sedangkan, Lobbying
adalah
bagian
khusus
dari
PR
yang
berfungsi untuk
menjalin
dan
memelihara
hubungan
dengan
pemerintah
terutama
dengan
tujuan
mempengaruhi
penyusunan
undang-undang
dan
regulasi.
*7)
Lobbying
merupakan
bagian
yang
lebih
spesifik
dan
banyak
kritik
dari
aktivitas
PR
karena
berusaha
untuk
mempengaruhi
keputusan
legislatif
dan
peraturan
pemerintah.
Dalam
praktiknya,
lobbying
harus
bekerja
sama
dengan
kegiatan
PR
lainnya
yang
ditujukan
pada
publik
non
pemerintah.
Pelobi
yang
canggih
memobilisasi
konstituen
yang
berpandangan
sama
sehingga
suara
mereka
dapat
didengar
oleh
pembuat
hukum
dan
pejabat
pemerintah.
Umumnya
pelobi
lebih
banyak
menghabiskan
banyak
waktu
untuk
mengumpulkan
informasi
dari
pemerintah
ketimbang
melakukan
komunikasi
dengan
pemerintah,
karena
strategi,
taktik,
dan
posisi
lobbying
yang
baik
sangat
tergantung
kepada
basis
informasi
yang
kuat.
Pada
dasarnya,
baik
itu
seorang
public
affairs
ataupun
lobbyist
bekerja
mewakili
perusahaan
untuk
menghadapi
politisi,
perangkat
pemerintah
yang
berperan
menetukan
kebijakan
dan
undang-undang
untuk
mempertahankan
statusquo
atau
mengubahnya.
- Press Agentry
Press
agentry
adalah
penciptaan
berita
dan
peristiwa
yang
bernilai
berita
untuk
menarik
perhatian
media
massa
dan
mendapatkan
perhatian
publik.
Namun,
press
agentry
memainkan
peran
utama
dalam
industri
rekaman
musik,
olahraga
profesional,
aktris,
studi
film,
pertunjukan
konser,
dan
teater.
Singkatnya
press
agentry
adalah
cara
untuk
membuat
seseorang
lebih
dikenal
oleh
public,
entah
itu
lewat
rekaman
musik,
olahraga,
dsb
(Scott
Cutlip
dan
Allen
Center).
- Perbedaan dan Persamaan Fungsi-Fungsi PR
- VariabelPublisitasAdvertisingPerbedaanPublisitas dapat berpengaruh terhadap pencitraan perusahaan/ organisasi. Berita yang disebarkan cenderung tidak dapat dikontrol karena hanya sebatas pembicaraan dari mulut ke mulut, sumber tidak di ketahui. Berita yang tersebar cenderung tidak efektif karena tidak direncanakan sebelumnya. Tujuannya untuk meningkatkan atau menghancurkan citra seseorang/organisasi/kelompok/perusahaan.Advertising atau periklanan sangat berpengaruh bagi perusahaan dalam mempromosikan produk, jasa. Sebelum dimuat media, konsep iklan akan dibuat terlebih dahulu agar tidak merusak citra perusahaan/organisasi dan lebih efektif dalam menarik sasaran/konsumen.PersamaanMempublikasikan mengenai suatu hal (produk, perusahaan, dll)VariabelPublic AffairsLobbyingPerbedaanBagian khusus PR yang bekerja sama dengan pemerintah ataupun organisasi dengan komunitas lokal dalam rangka mempengaruhi kebijakan publik.Bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan mempengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi.PersamaanSeorang public affairs ataupun lobbyist bekerja mewakili perusahaan untuk menghadapi politisi, perangkat pemerintah yang berperan menetukan kebijakan dan undang-undang untuk mempertahankan statusquo atau mengubahnya.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Public
Relation
(PR)
dalam
pelaksanaannya
akan
selalu
berhubungan
dengan
segala
hal
yang
berkaitan
dengan
perusahaan,
apakah
itu
berita,
peluncuran
produk
baru,
kebijakan
perusahaan
dan
hal
lainnya
yang
harus
dikomunikasikan
baik
melalui
internal
maupun
external.
Yang
dimaksud
hubungan
internal
dalam
PR
adalah
bagian
khusus
dari
PR
yang
membangun
dan
mempertahankan
hubungan
baik
dan
saling
bermanfaat
antara
pihak
pimpinan
atau
manager
dengan
karyawan
di
suatu
organisasi,
sedangkan
publik
internalnya
adalah
karyawan,
manajemen,
stakeholder,
keluarga
karyawan,
dan
sebagainya.
Hubungan
eksternal
adalah
Hubungan
eksternal
adalah
hubungan
yang
berlangsung
antara
pimpinan
atau
orang
maupun
kelompok
yang
mewakilinya
dengan
publik
(masyarakat,
organisasi,
instansi
pemerintah,
pelanggan,
konsumen
dan
media
massa)
sebagai
sasaran.
Advertising,
Publisitas,
Public
Affairs
dan
Lobbying
bukan
merupakan
Public
Reltion
tetapi
bagian
dari
kegiatan
/
fungsi
PR
itu
sendiri.
Advertising
adalah
suatu
usaha
untuk
memberikan
informasi
serta
pesan-pesan
persuasif
mengenai
produk
penjualan
sponsor
berupa
barang
atau
jasa
tertentu
melalui
media
kepada
publik
sebagai
calon
konsumen.
Sedangkan,
Publisitas
atau
pencitraan
adalah
informasi
yang
disediakan
oleh
sumber
luar
yang
digunakan
oleh
media
karena
informasi
itu
memiliki
nilai
berita.
Public
affairs
adalah
bagian
khusus
PR
yang
membangun
dan
mempertahankan
hubungan
pemerintah
ataupun
organisasi
dengan
komunitas
lokal
dalam
rangka
mempengaruhi
kebijakan
publik.
Sedangkan,
Lobbying
adalah
bagian
khusus
dari
PR
yang
berfungsi
untuk
menjalin
dan
memelihara
hubungan
dengan
pemerintah
terutama
dengan
tujuan
mempengaruhi
penyusunan
undang-undang
dan
regulasi.
Keempat fungsi tersebut memiliki
kesamaan satu dengan yang lainnya yakni merupakan bagian khusus dari
Public Relation. Sedangkan perbedaannya terletak pada tujuan yang
ingin dicapainya.
- Saran
Setelah
membaca
makalah
ini,
perlu
diingat
bahwa
advertising,
publisitas,
public
affairs
serta
lobbying
adalah
bukan
merupakan
Public
Relation
namun
merupakan
bagian
khusus
PR
itu
sendiri.
Diharapkan
juga
pembaca
melengkapi
referensi
pengetahuan
dengan
membaca
buku-buku
tentang
PR
agar
lebih
memahami
materi
ini.
DAFTAR
PUSTAKA
- rossi-makalahku.blogspot.com
- teorikuliah.blogspot.com
- M. Linggar Anggoro. 2001. Teori & Profesi Public Relation serta Aplikasinya di Indonesia. Bumi Aksara : Jakarta.
- Rachmadi F. 1992. Public Relations dalam Teori dan Praktek. PT. Gramedia : Jakarta.